Cinta,
responlah
1
Inilah kisahku…….
Hidup dalam kesendirian
Tanpa ada yang memperhatikan
Tanpa ada yang menyayangi
Kadang
hati merasa iri
Melihat
teman berpasangan
Bisa
malam mingguan
Sedang
diriku sendirian
Aku selalu berdo’a
Dalam sujudku kumeminta
Berikan kekasih dalm hidupku
Mencintai dengan segenap rasa
Hari-hari
kulalui dengan pengharapan
Harapan
yang tidak mungkin terjadi
Itulah
sindirin teman untukku
Memang
nasib selalu mempermaikanku
Aku berkaca sambil mengacak pinggang
Memandangi diriku sendiri
Timbul pertanyaan dalam benakku
Apa aku pantas mempunyai kekasih?
Rasanya
tak mungkin
Begitulah
hati pesimis diri
Dengan
tampang yang mungkin pas-pasan
Kekecewaanku
terhadap diriku
Hidupku kuhabiskan sendirian
Enam tahun lamanya
Dalam sangkar suci ini
Dengan rasa frustasi
2
Ini
kisahku…….
Hidup
dalam kesendirian
Tanpa
ada yang memperhatikan
Tanpa
ada yang menyayangi
Saat ku keluar dari kelas
Kulihat sosok wanita yang elok
Begitu anggun penampilannya
Melipan bendera diterik matahari
Kuhampiri
dengan kepura-puraanku
Kulihat
dengan jarak yang cukup dekat
Hati
berkata “apa ini jawaban dari do’aku”
Begitulah
hati riangnya
Girangnya hati kala itu
Tebar bahagia dalam kelas
Bertanya-tanya siapa dia
Dan dari mana dia
Saat
bel pulang berbunyi
Berjalan
ditengah hijaunya sawah
Melirik kaku dalam pencarian
Di mana wanita itu
Esok hari tiba
Setelah malam aku terpikir olehnya
Aku bergegas pergi ke sekolah
Tanpa sadar aku salipan dengannya
Hati
kecewa dengan kealimanku
Membiarkan
wanita itu tanpa sapa
Ku
menunggu ditempat biasa dia lewat
Memenuhi
amanat dari guru
Kalu jodoh tidak akan kemana
Dia berjalan dari arah berlawanan
Kusapa dengan kata “ehem”
Jawab dia tersenyum melihatku
Aku
berpikir ……
Apa
ini tanda kalau itu koneksi
Kutunggu
dia keluar dari ruangan
Kusapa
dengan “dari mana”
Hanya
senymuan manis terlihat
3
3
Inilah kisahku………
Hidup dalam kesendirian
Tanpa ada yang memperhatikan
Tanpa ada yang menyayangi
Hari
begitu cepat berlalu
Siang berganti malam
Kubuatkan puisi cinta
Dengan
anggapan dia akan menerimaku
Dengan romantisnya aku berkata
Mengeluarkan semua isi hatiku
Menyanjung dengan seribu sanjungan
Berharap dia bahagian dengan ini
Matahari
sapa pagiku dengan senyuman
Ku
bergegas bersiap-siap
Dengan rasa percaya diriku
Dia
akan menerimaku
Kutuliskan di depan surat itu
“dari yang memujamu”
“dari yang memujamu”
Manisnya kata itu, bagiku
Kutunggu
ditempat biasa
Dengan
rasa gugup bercampur percaya diri
Dia
datang bergandeng ria
Dan
kuberikan kertas puith padanya
4
Inilah
kisahku………
Hidup dalam kesendirian
Tanpa ada yang memperhatikan
Tanpa ada yang menyayangi
Tiga
hari berlalu
Menunggu
balasan cinta
Antara
diterima atau tidak
Dag-dig-dug
hati tak tenang
Fajar menyingsing perlahannya
Hati tak sabar bertemunya
Terucap kata di bibir
Saatnya aku bahagia
Matahari
cerahkan sinarnya
Secerah
hati yang gembira
Kuhampiri
dikau sekian kalinya
Lagi-lagi
tak ada respon untukku
Terbesit dalam hati yang lelah
Menunggu ketidak pastian
Sayap-sayap patah ala Khalil Gibran
Menjadi cermunan hati ini
0 komentar :
Posting Komentar